Asal Usul Nama
DESA
“TELUK AWUR”
Assalamualaikum Wr.Wb
Kali
ini saya akan membahas tentang asal usul nama TELUK AWUR,warga Jepara pasti
sudah tidak asing dengan nama ini,saya pastikan itu. Nah kebanyakan mereka
hanya tau namanya saja,tetapi tidak tau darimana asal nama tersebut,mengapa
dinamakan TELUK AWUR? Mengapa tidak nama yang lain saja? Nah kali ini saya akan
memberikan sedikit pengetahuan bagi kalian semuanya gaess,yuk dibaca sampai
bawah.
Teluk
Awur adalah sebuah desa yang letaknya di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Desa
ini memiliki nama TELUK AWUR karena, pada zaman dahulu kala di sebuah desa,hidup
sepasang suami istri yang hidupnya bahagia dan salin mencintai. Sang suami bernama
Syeikh Abdul Aziz,
dan sang istri bernama Den
Ayu Roro Kuning. Sang istri adalah murid dari dari Sunan Muria yang
memiliki paras cantik bak bidadari. Sedangkan suaminya adalah seorang pria dari
negeri timur yang mempunyai tugas dari ayahnya untuk menyebarkan agama Islam di
Jawa.
Selain
menyebarkan agama Islam, Syeikh Abdul Aziz juga bekerja di ladang. Syeikh Abdul
Aziz ini memiliki kebiasaan,yaitu sebelum pekerjaan nya tuntas,dia selalu
pulang terlebih dahulu dan meninggalkan pekerjaanya itu. Kebiasaan Syeikh Abdul
Aziz di sebabkan karena dia selalu rindu terhadap istrinya yang memiliki paras
cantik layaknya seperti bidadari,sehingga setiap detik pun dia tidak ingin
melewatkan kecantikan istri tercintanya itu. Kebiasaan itu dilakukan setiap
hari oleh Syeikh Abdul Aziz, sehingga istrinya pun khawatir dengan pekerjaan
suaminya yang akan terbengkalai jika kebiasaan ini tidak di hilangkan. Akhirnya
sang istri pun memilik ide kepada Syeikh Abdul Aziz. Istrinya menyuruh Syeikh
Abdul Aziz untukmelukis wajah cantik
istrinya itu,sehingga lukisanwajah istrinya itu bisa di bawa ke ladang setiap
hari. Syeikh Abdul Aziz pun setuju dengan ide istrinya,akhirnya dia mulai melukis
wajah cantik istrinya.
Setelah
selesai melukis, Syeikh Abdul Aziz selalu membawa lukisan tersebut ke ladang setiap
harinya,sehingga dia tidak perlu pulang ke rumah sebelum pekerjaannya selesai.
Nah pada suatu pagi yang cerah, Syeikh Abdul Aziz pergi ke ladang dengan
membawa lukisan tersebut. Setelah sampai di ladang, dia meletakkan lukisan
tersebut di keranjang yang dia bawa. Tanpa ada firasat apapun tiba-tiba datang angin
yang teramat kencang,sehingga gambar tersebut terbang diterpa angin kencang
itu,dan akhirnya jatuh di di halaman kerajaan yang rajanya bernama Joko Wongso. Joko Wongso
melihat lukisan tersebut dan Joko Wongso pun terkejut setelah melihat gambar
seorang wanita yang memiliki paras cantik dan mempesona itu. Joko wongso langsung
memerintahkan prajuritnya untuk mencari wanita yang ada di lukisan tersebut.
Tak lama, prajurit Joko Wongso menemukan Den Ayu Roro Kuning (wanita yang ada
di lukisan itu), dan membawanya ke kerajaan.
Den Ayu Roro Kuning selalu sedih dan gelisah karena memikirkan suaminya
yang pasti akan mencari-cari dirinya itu.
Disamping
itu Syeikh Abdul Aziz mencari lukisan di mana-mana,tapi tidak ketemu juga.
Akhirnya Syeikh Abdul Aziz memutuskan untuk pulang ke rumah. Sesampainya dirumah
alangkah terkejutnya Syeikh Abdul Aziz karena tidak mendapati istrinya dirumah.
Suatu ketika dia mendengar kabar kalau istrinya dibawa oleh Raja Joko Wongso
untuk dijadikan sebagai permaisurinya. Mendengar ini Syeikh Abdul Aziz kemudian
pergi ke kerajaan Joko Wongso dengan cara mengamen/bermain kentrung.
Sesampainya di halaman kerajaan, suami Den Ayu Roro Kuning ini menyanyi sambil
memainkan kentrungnya. Dari dalam kabupaten sayup-sayup suara lagu dan musik
inipun terdengar sampai ke telinga Den Ayu Roro Kuning. Setelah jelas terdengar
dia tak ragu lagi bahwa itu adalah suara dari suaminya tercinta. Maka dia
menyuruh abdinya untuk memanggil pengamen tersebut yaitu Syeikh Abdul Aziz
tercinta.
Pertemuan
inipun menggembirakan bagi keduanya, sehingga mereka sepakat menyusun rencana,
bagaimana cara agar Den Ayu Roro Kuning tidak bisa dijadikan istri Joko Wongso.
Rencana dirancang yakni, Den Ayu Roro Kuning mengajukan syarat pada sang Raja.
Den Ayu Roro Kuning menghadap sang raja, istri Syeikh Abdil Aziz ini berkata “Baginda hamba siap dijadikan
permaisuri tapi dengan syarat, carikan kerang (kijing) yang menari dan raja
harus berpakaian ala nelayan lengkap dengan kepisnya”..
Karena
hasrat untuk memperistri Den Ayu Roro Kuning yang sangat kuat maka Joko Wongso
setuju tanpa rasa curiga sedikitpun atas syarat yang diajukan oleh istri Syeikh
Abdul aziz ini. Berangkatlah sang Raja ke laut dengan harapan dapat memiliki
Den Ayu Roro Kuning dengan meninggalkan pakaian kerajaannya. Sementara itu
dalam kerajaannya, pasangan suami istri ini melaksanakan strategi yang sudah
diatur. Syeikh Abdul Aziz berganti pakaian memakai baju kerajaan raja Joko
Wongso dan berpura-pura jadi raja Joko Wongso. Kemudian dia memerintahkan pada
prajurit dan rakyat kerajaan Joko Wongso untuk menyisir pantai karena ada
mata-mata yang akan menghancurkan kerajaan. Mata-mata tersebut berpakaian
nelayan lengkap dengan kepis nya.
Dalam
perintahnya itu ada sebagian rakyatnya yang ragu (tidak percaya) tapi karena
yang memerintahkan raja maka mereka berangkat untuk mencari mata-mata yang
sebenarnya adalah rajanya sendiri. Pencarian membuahkan hasil, tanpa ditanya
dulu prajurit dan rakyat ini mengeroyok sang nelayan. Dalam keadaan ini nelayan
bilang Teluk,Teluk, (Takluk) tapi prajurit dan rakyat tidak mau tahu, sehingga
membuat sang nelayan mati, sebelumnya ajalnya tiba sang nelayan sempat bicara ”AKU RAJAMU, AKU SUDAH BILANG
TELUK, TELUK TAPI KALIAN TETAP NGAWUR”.
Ucapan
inilah yang sekarang dijadikan nama tempat dimana Raja Joko Wongso dulunya
didholimi dan di aniaya yaitu ”TELUKAWUR” Jasad JOKO WONGSO dimakamkan berdekatan dengan makam
dan DEN AYU RORO KUNING. Makam tersebut ada di desa Telukawur, sedangkan Syeikh
Abdul Azis dimakamkan di Desa Jondang yang kemudian Syeikh Abdul Azis dikenal
dengan sebutan nama “SYEIKH JONDANG”.
~SELESAI~
Thanks
For Reading mantemaann,jangan lupa ajak temen-temenya baca yaw,biar pada
tau,gaada salahnya kan kalo kita berbagi ilmu,biar manfaat bagi temennya jugaa.
Saya Diah
Kusuma Ningrum,sekian dan terimakasih
Wassalamualaikum
Wr.Wb
Asequeee:v
BalasHapus